Kontan 14 Juni 13. Bagi investor
pasar modal seperti saya yang berpegang pada valuasi fundamental,
tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seperti sekarang ini
bukan menjadi persoalan besar. Sebab, setiap saat, saya akan terus
membeli saham-saham berfundamental bagus dengan harga yang masih murah.
Kalau
ditanya apakah saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan pembelian
secara agresif? Saya hanya bisa bilang, setiap saat, saya terus akan
membeli, tidak peduli indeks sedang turun atau naik. Namun, dengan
penurunan indeks, gain yang bisa saya peroleh tentu saja semakin besar.
Saya tidak
tahu sampai level mana IHSG akan terus tertekan, serta kapan dan dimana
posisi indeks selanjutnya. Semua itu misteri dan tidak ada yang bisa memprediksinya.
Saya pun
tidak bisa memprediksi indeks. Yang saya bisa lakukan hanya menilai
apakah sebuah saham bagus atau tidak. Namun itu pun belum cukup, karena
kita harus tahu betul, apakah sang pengelola perusahaan tersebut jujur
dan profesional atau tidak.
Itu sebabnya, tidak ada alasan bagi investor pasar modal panik
ketika indeks jeblok, karena mereka seharusnya tahu valuasi riil
portofolionya. Sungguh salah jika si investor tidak tahu valuasi saham
yang dia pegang. Ibarat membeli kucing dalam karung, dia justru
ikut-ikutan cut loss saat indeks sedang anjlok karena takut investasinya
terpuruk.
Saat ini, saya tertarik saham-saham di sektor
yang tengah dijauhi pasar, seperti misalnya, pertambangan batubara dan
perkebunan. Secara historis, kinerja mereka bagus. Dan karena saat ini
harganya sangat murah, keuntungan yang akan kita peroleh ketika kondisi
ekonomi global pulih dan berbalik arah, akan menjadi sangat luar biasa.
Pesan saya, penurunan harga adalah kesempatan emas. Investor bisa mendapatkan saham yang bagus dan murah.